• My
    Facebook
  • konsep web berbasis cms | Ratna Dewi Gumilang

    Selasa, 08 Januari 2013

    konsep web berbasis cms

    KONSEP CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS)

    Pengertian CMS
    Content Management System atau disingkat CMS adalah suatu metoda dalam
    mengelola sebuah content/isi. Content bisa berupa teks, suara, gambar video,
    animasi dan aplikasi lainnya yang disimpan dalam sebuah database sehingga
    mudah dalam pengelolaannya..
    CMS yang banyak dipakai saat ini adalah website CMS (WCMS). WCMS adalah
    perangkat lunak yang berfungsi untuk membangun dan memelihara/updating web,
    yang dirancang sedemikian rupa sehingga proses pembuatan dan pemeliharaan web
    lebih mudah, efektif dan efisien, baik bagi orang yang mengerti tentang teknologi
    web maupun yang tidak.




    Kebanyakan WCMS yang banyak beredar di internet saat ini menggunakan :
    • Bahasa Pemrograman PHP
    • Web Server Apache, dan
    • Database MySQL
    Ketiga aplikasi tersebut dapat dengan mudah kita peroleh dan yang penting adalah
    legal, karena aplikasi tersebut berlisensi GNU/GPL. GNU/GPL adalah lisensi yang
    memperbolehkan kita untuk menyalin, menyebarluaskan, memodifikasi aplikasinya
    dengan tetap mengacu kepada aturan GNU/GPL tersebut.

    Jenis-Jenis WCMS
    Berdasarkan pada fungsinya, WCMS dapat di bagi atas :
    • WCMS Portal, adalah sebuah website CMS yang mempunyai banyak
    layanan, seperti layanan berita, forum, mailing list, email dan lain sebagainya.
    Misalnya : joomla, mambo, phpnuke, postnuke, dll.
    • WCMS E-Commerce, adalah sebuah website CMS yang bertujuan agar
    dapat melakukan proses transaksi online. Misalnya : OsCommerce, phpShop
    dan lain-lain
    • WCMS E-Learning, adalah website CMS yang bertujuan untuk keperluan
    proses belajar mengajar jarak jauh. Misalnya : aTutor, Moodle dan lain
    sebagainya.
    • WCMS Forum, adalah website CMS yang menyediakan media untuk proses
    diskusi secara online, misalnya : phpBB, MyBB, MiniBB dan lain sebagainya.
    • WCMS Gallery, adalah website CMS yang menyediakan wadah untuk
    menampilkan gallery foto. Misalnya : Galery, Copermine dan lain sebagainya.

    Disamping penggolongan diatas, WCMS juga dapat dikelompokkan berdasarkan
    kepada sifatnya, yaitu :
    • WCMS Komersial, jenis WCMS seperti ini jelas kita harus membayar untuk
    menggunakannya serta untuk mendapatkan source codenya.
    • WCMS Open Source, ini merupakan jenis WCMS yang paling banyak
    beredar diinternet, karena bersifat open source dan berlisensi GPL.

    Kenapa Menggunakan Web Berbasis CMS ?
    Manfaat CMS
    Selain dari beberapa hal yang telah disebutkan di atas, CMS juga dapat memberikan
    sejumlah manfaat kepada penggunanya yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
    • Manajemen data
    Ini merupakan fungsi utama dari CMS. Semua data/informasi baik yang telah
    ditampilkan ataupun belum dapat diorganisasi dan disimpan secara baik. Suatu
    waktu data/informasi tadi dapat dipergunakan kembali sesuai dengan kebutuhan.
    Selain itu, CMS juga mendukung berbagai macam format data, seperti XML, HMTL,
    PDF, dll., indexing, fungsi pencarian, dan kontrol terhadap revisi yang dilakukan
    terhadap data/informasi. Untuk menggunakan CMS biasanya pengetahuan tentang
    bahasa pemograman tidaklah terlalu dibutuhkan, karena semua proses berjalan
    dengan otomatis (WYSIWYG). Begitupula dengan proses 'update', dapat dilakukan
    dengan cepat sehingga menjamin kemutakhiran informasi yang ditampilkan.
    • Mengatur siklus hid up website
    Banyak CMS memberikan fasilitas kepada para penggunanya untuk mengelola
    bagian atau isi mana saja yang akan ditampilkan, masa/waktu penampilan dan lokasi
    penampilan di website. Tak jarang sebelum ditampilkan, bagian atau isi yang
    dimaksud terlebih dahulu di-review oleh editor sehingga dijamin kevaliditasannya.
    • Mendukung web templating dan standarisasi
    Setiap halaman website yang dihasilkan berasal dari template yang telah terlebih
    dahulu disediakan oleh CMS. Selain dapat menjaga konsistensi dari tampilan secara
    keseluruhan, para penulis dan editor dapat berkonsentrasi secara penuh dalam
    melaksanakan tugasnya menyediakan isi website. Bila isi telah tersedia, maka
    proses publikasi dapat berjalan dengan mudah karena sudah ada template
    sebelumnya.
    Beberapa bagian dari website biasanya telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga
    tidak dapat diubah begitu saja. Hal ini dilakukan untuk memberikan standarisasi
    kepada seluruh bagian dari website.
    • Personalisasi website
    Sekali sebuah isi ditempatkan ke dalam CMS, isi tersebut dapat ditampilkan sesuai
    dengan keinginan dan kebutuhan dari penggunanya. Terlebih lagi dengan kelebihan
    CMS yang dapat memisahkan antara desain dan isi, menyebabkan proses
    personalisasi dapat berjalan dengan mudah.
    • Sindikasi
    Sindikasi memberikan kemungkinan kepada sebuah website untuk membagi isinya
    kepada website-website yang lain. Format data yang didukung juga cukup variatif,
    mulai dari rss, rdf, xml hingga 'backend scripting'. Sama halnya dengan
    personalisasi, sindikasi juga dapat dilakukan dengan mudah karena isi dan desain
    telah dibuat terpisah.
    • Akuntabilitas
    Oleh karena CMS mendukung alur kerja dan hak akses yang jelas kepada para
    penggunanya, data/informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan
    dengan baik. Setiap penulis ataupun editor memiliki tugas masing-masing dengan
    hak akses yang berbeda-beda pula. Dengan demikian setiap perubahan yang terjadi
    di website dapat ditelusuri dan diperbaiki seperlunya dengan segera.

    Pemanfaatan CMS
    Pembuatan website dapat dilakukan dengan menggunakan tools dan cara yang
    tradisional. Kelemahan dari cara ini adalah kebutuhan akan tenaga kerja yang
    banyak dan memakan biaya yang besar. Sebagai contoh dalam merubah kata dalam
    sebuah web page dibutuhkan seorang tenaga ahli yang telah menguasai HTML. Jika
    sebuah website yang terdiri dari ratusan web page ingin dirubah isi maupun
    tampilannya maka dibutuhkan beberapa orang tenaga ahli agar perubahan dapat
    segera teratasi dengan baik dan cepat, tentunya biaya yang besar perlu dikeluarkan
    itu hal tersebut. Dengan menggunakan CMS pengaturan isi dan penampilan dapat
    dilakukan oleh user yang tidak menguasai HTML sekalipun.
    Dalam hal ini web designer berperan dalam merancang penampilan dan isi dari CMS
    website dan web programmer berperan dalam membuat modul-modul baru untuk
    diintegrasikan kedalam CMS. Setelah website selesai dibuat proses perawatannya
    (add, edit, delete) dapat dilakukan oleh user yang telah dilatih dalam menggunakan
    CMS.
    Terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan CMS antara lain:
    • Dapat menampilkan informasi yang up to date, konsisten dan berkualitas.
    • Memiliki fasilitas yang dapat memanfaatkan kembali content yang sudah ada.
    • Meningkatkan produktifitas dan kepuasan dari sebuah team (web designer,
    web programmer, web administrator).
    • Pembuatan website dapat dilakukan secara desentralisasi (dilakukan oleh
    beberapa orang dari berbagai tem pat).
    • Memiliki fasilitas untuk mendefinisikan alur kerja dari sebuah team dan
    melakukan pengaturan terhadap proses approval dan pangaturan-pengaturan
    lainnya.

    Memilih CMS
    Dengan tersedianya berbagai solusi CMS di pasaran, sudah menjadi suatu
    keharusan bagi kita untuk memilih sebuah CMS yang akan dipakai dengan
    bijaksana. Sama halnya dengan produk software lainnya, setiap penyedia
    jasa/produsen CMS tentunya akan menawarkan produk andalan mereka dengan
    sejumlah feature yang terkadang hampir mirip satu sama lainnya. Tidak jarang pula
    mereka menawarkan solusi yang lain daripada yang lain, tapi apakah itu yang benarbenar
    kita inginkan?
    Ibarat membeli sebuah mobil, kepuasan dalam pemakaian juga memegang peranan
    penting. Bukan radio, CD player atau AC yang menjadi daya tarik kita membeli mobil
    tersebut, tapi lebih kepada seberapa jauh mobil tersebut bermanfaat dalam
    kehidupan sehari-hari. Demikian pula dalam memilih sebuah CMS. Tidak mudah
    memang menemukan CMS yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan kita.
    Bahkan sudah menjadi suatu hal yang biasa, bila kita senantiasa berganti dari satu
    CMS ke CMS yang lainnya untuk sekedar mencari tahu atau bereksperimen.
    Bagi dunia bisnis dan dagang, membeli sebuah CMS adalah sebuah investasi yang
    harus dapat dihitung 'Return On Investment' (ROI) -nya. Hal ini berarti sebuah CMS
    itu harus dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan kebutuhan di masa yang akan
    datang dengan segala fungsionalitasnya dan juga memberikan keuntungan. Namun,
    tidak jarang dikarenakan kurangnya informasi dan pengalaman, investasi tersebut
    menjadi sia-sia belaka. Suatu hal yang tentunya sangat tidak kita harapkan terjadi.

    Untuk dapat memilih CMS yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda
    sekaligus memperoleh manfaat yang optimal darinya, beberapa langkah berikut
    mungkin dapat membantu.
    1. Kenalilah terlebih dahulu tujuan dan target yang hendak dicapai dengan
    penerapan CMS beserta strategi-strategi yang dibutuhkan. Bila dapat ajaklah
    semua pihak yang berkepentingan. Kemudian rumuskanlah di atas kertas
    dan usahakan memiliki proyeksi jauh ke depan.
    2. Mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan yang anda miliki secara
    organisatoris, seperti berapa jumlah penulis/editor/pengguna yang ada,
    lokasi geografis dari pengguna, kemampuan teknis yang dikuasai, jenis isi
    yang akan dipublikasikan, dan lain sebagainya. Perlu diingat juga, setiap
    orang memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Cobalah
    untuk mencari jalan tengah guna menjembatani perbedaan ini.
    3. Menjabarkan kebutuhan teknis yang diinginkan dan yang telah dimiliki, serta
    waktu yang dialokasikan untuk mengelola CMS. Yang termasuk di sini antara
    lain berapa jumlah personal IT yang bekerja di organisasi anda beserta
    keahlian yang dikuasai, hardware dan software yang dimiliki, dan lain
    sebagainya.
    4. Sebuah prinsip yang harus diperhatikan untuk dua poin di atas, 'lebih baik
    lebih dari pada kurang'. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang
    tidak diduga di masa yang akan datang.
    5. Menentukan jumlah biaya yang akan dikeluarkan. Jangan sampai besar
    pasak daripada tiang nantinya.
    6. Setelah tujuan, strategi dan kebutuhan baik secara organisatoris maupun
    teknis telah teridentifikasi dengan baik, inilah saatnya untuk menentukan
    jenis CMS apayang akan dipakai.
    7. Pilihlah CMS yang paling dapat memenuhi semua kriteria yang telah anda
    tentukan sebelumnya. Tentunya setelah disesuaikan dengan kemampuan
    finansial anda, mengingat implementasi dari CMS bukanlah suatu hal yang
    murah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
    a. Mengadakan tender, undanglah penyedia CMS yang anda minati
    untuk mengikuti tender dan minta mereka memberikan penawaran
    terbaiknya kepada anda sebagai bahan pertimbangan.
    b. Melalui demonstrasi langsung dari produk CMS yang ada di pasaran.
    Dari sini anda dapat melihat dengan mata kepala sendiri, produk
    mana yang terbaik bagi anda.
    c. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh organisasi profesional
    independen/konsultan CMS. Secara periodik mereka menyusun daftar
    CMS beserta kelebihan dan kekurangannya, sehingga memudahkan
    anda mengadakan seleksi tanpa harus berhubungan langsung
    dengan para penyedia CMS yang terdapat di daftar tersebut.
    d. Melalui search engine, mailing list, atau dari mulut ke mulut. Metode
    ini merupakan metode yang paling mudah untuk dilakukan dan juga
    tidak mahal. Kekurangannya adalah informasi yang anda peroleh bisa
    jadi kurang lengkap atau tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
    Jadi adakan juga pemeriksaan silang, bila dibutuhkan.
    8. Bila anda memilih CMS komersial, perhatikan bahwa anda membeli lisensi
    yang sesuai dengan kondisi organisasi anda. Tidak kurang dan tidak pula
    berlebihan. Pergunakanlah pelayanan purna jual dari penyedia CMS anda
    sebaik mungkin, karena dengan demikian biayayang telah anda keluarkan
    dapat berbanding lurus dengan hasil yang diperoleh. Mintalah selalu garansi
    terhadap produk yang dibeli.
    9. Bila anda memilih untuk menggunakan CMS Open Source, perlu disadari
    bahwa untuk jenis CMS yang satu ini tidak menyediakan pelayanan purna
    jual seperti halnya CMS komersial. Jadi setiap kali ada permasalahan dalam
    implementasinya, anda diharapkan dapat mencari jalan keluarnya sendiri.
    Atau dengan mengunjungi berbagai forum yang telah disediakan. Singkat
    kata, untuk menggunakan CMS Open Source terkadang membutuhkan
    usaha lebih keras dan memakan waktu yang banyak. Tapi semuanya
    dikembalikan kepada anda sendiri sebagai pengguna.
    10. Usahakan secara periodik memperbaharui software CMS yang anda pakai,
    dengan demikian dapat menjamin kemutakhiran software dan anda dapat
    menikmati semua feature yang ditawarkan dengan baik.

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Popular Posts

    Blogger news

    animasi  bergerak gif
    © Ratna Dewi Gumilang | Powered by Blogger | Happy Day Template designed by BlogSpot Design - Ngetik Dot Com